Rabu, 27 November 2013

Belajar Membuat BLOG bagi Pemula

Cara Membuat Blog di Blogspot Blogger yang paling mudah dan juga gratis. Bila Anda saat ini sedang mencari - cari Tutorial tentang Ngeblog, maka anda sudah menemukannya disini. Tapi Sebelum Anda memulainya, maka yang wajib dipersiapkan adalah anda harus sudah mempunyai alamat email dari Google Karena alamat e-mail ini nantinya untuk Mendaftar pertama kali. dan bila anda saat ini masih belum punya email dari Google, silahkan anda membuatnya terlebih dahulu, dan apabila anda belum bisa membuat e-mail silahkan lihat Disini Panduan Cara Bikin Akun di Gmail.
Bikin Blog


Panduan Cara Membuat Blog

Jika Anda sudah membuat/mempunyai alamat Email, sekarang silahkan ANDA buka alamat www.blogger.com, dan pastikanlah yang muncul adalah Halaman seperti gambar di bawah ini:

halaman Awalkemudian anda klik kotak yang bertuliskan
"Get started"







Setelah Anda klik "Get started" maka akan muncul halaman Untuk formulir pendaftaran seperti di bawah ini, Silahkan isi formulir dengan lengkap dan benar:

formulir























KET:
Pada kolom alamat email : Masukan Alamat Email Gmail Anda
Ketik ulang alamat email : Masukan lagi Email yang sama seperti diatas
Ketik ulang alamat email : Masukan lagiemail yang sama seperti diatas
Masukan sebuah paswod : Isikankanta kunci (minimal 8 karakter, bisa huruf bisa angka
atau gabungan keduanya )
Ketikan ulang sandi : Masukan lagi password yang telah Anda masukan harus sama
dengan yang di atas
Nama tampilan : Isi nama Anda atau nama aliasAnda (Nanti akan tampil bersama
dengan posting,artikel yang Anda buat )
Verifikasi Kata : Masukkan gambar kata yang terdapat di atas kolom. Pada gambar di atas
sudah Disertakan dengan contoh pengisiannya.

Jika sudah diisi semua dengan lengkap dan benar lalu klik gambar panah orange "lANJUTKAN" Kemudian akan muncul Halaman seperti dibawah ini:

nama blogKet:

Judul Blog : Isilah sesuai dengan keinginan anda,
Alamat Blog : Isilah dengan keinginan Anda juga, jika alamat blog anda menggunakan 2 kata atau lebih,
pisahlah dengan tanda titik ( . ) atau tanda ( – ). karena tidak bisa menggunakan spasi. lalu tekan
"Cek Ketersediaan" bila Alamat blog anda tersedia maka akan muncul tulisan " Alamat Blog Ini Tersedia " seperti contoh gambar di atas
Verifikasi kata : Isilah kata yang di tampillkan dengan benar.


Setelah Anda selasai, lalu klik tanda panah warna orange "LANJUTKAN" Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini:

templatesGambar disamping adalah halaman disain template (Tampilan blog anda bila sudah jadi nanti) pilih yang anda suka. untuk memilihnya Anda tinggal klik salah satu. kemudian kalu sudah dipilihsilahkan anda klik tanda panah "LANJUTKAN"






Setelah Anda klik "LANJUTKAN" maka yang muncul adalah Halaman seperti di bawah ini:

Blog jadiNah..Sekarang Blog anda sudah jadi. sampai disini berarti andapu sudah berhasil membuat blog di blogspot. dan Sekarang tinggal anda mengisi Blog anda dengan Artikel atau Posting. dengan Klik tanda panah warna Orange "MULAI BLOGGING".





Setelah anda klik "MULAI BLOGGING". maka akan muncul halaman tempat untuk menulis artikel atau Posting seperti di bawah ini:

PostingKET:
Pertama tulislah Judul artikel atau Postingan anda, kemudian tulis artikel anda seperti contoh di samping. Setelah anda selesai menulis artikel anda, Langkah selanjutnya adalah silahkan Klik "TERBITKAN ENTRI"







Setelah klik "TERBITKAN ENTRI" maka akan muncul tampilan halaman Blog yang sudah diisi dengan Artikel atau Postingan seperti dibawah ini:

entri








Sekarang langkah selanjutnya adalah Klik "LIHAT ENTRI" Untuk melihat hasil dari pembuatan Blog secara keseluruhannya, setelah anda klik maka akan tampil halaman blog yang telah anda buat tadi seperti contoh berikut ini:
blog jadi



















Ok, Sampai proses ini Berarti anda telah berhasil bikin Blog di Blogspot. Cara Membuat Blog di Blogspot atau Blogger terbukti sangat gampang bukan?? Sekian, Dan semoga ini bisa dapat sedikit Bermanfaat.
 
 
CopyBy http://caramembuatada.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-blog-blogspot-blogger-cara.html

Selasa, 26 November 2013

HALALKAN AKU AYAH

Pudarnya Pesona Cleopatra ( Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa )
Karangan : Habiburrahman El Shirazy ( Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta)
..........................................


Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalamn kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal." Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu"

"Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenisakan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu", ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.

Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.

Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali.

Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia.

Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan emapt group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah atas baktiku pada ibuku yang kucintai.

Rabbighfir li wa liwalidayya!

Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.

Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang.

Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.

Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.

Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab " tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga"

Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', " kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah? Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.

***


Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. "Mas tidak apa-apa" tanyanya dengan perasaan kuatir. "Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih" lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. "Mas airnya sudah siap" kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. "Mas aku buatkan wedang jahe" Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.

Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. " Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?" Tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. "Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas". " Biasanya dikerokin" jawabku lirih. " Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin" sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.

Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya." Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu" kata Ratu Cleopatra. " Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu". Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.

Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba " Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya" kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. " Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya" lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.

Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.

" Mas, nanti sore ada acara aqiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang" Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.

Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. " Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana," lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. " Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. " Ya Mas!"

sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil "dinda". " Matanya sedikit berbinar. "Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah," ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.

Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. " Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?". Hana begitu bahagia.

Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.

Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. "

Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.

Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.

Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.

Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. " Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu" kata ibuku. " Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?" sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.

Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.

Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya" Mana tanggung jawabmu!" Aku hanya diam dan mendesah sedih. " Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta" gumamku.

Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, " Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no.pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita".

***


Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya. Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.

Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.

Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. "Apakah kamu sudah menikah?" kata Pak Qalyubi. "Alhamdulillah, sudah" jawabku. " Dengan orang mana?. " Orang Jawa". " Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?". "Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran". " Kau sangat beruntung, tidak sepertiku". " Kenapa dengan Bapak?" " Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang". " Bagaimana itu bisa terjadi?". "

Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dan karena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini.

***


Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia.

Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.

Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetapi saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi YAsmin. Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir.

Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan. Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa. Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi.

Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. YAsmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia. Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya. Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.

Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. " Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir". Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal. Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku. Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong. Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang".

***


Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi�?�ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.

Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.
"Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba" tulis Raihana.

Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa" Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku. Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya.

Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau".

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.

Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. " Mana Raihana Bu?". Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi.

" Raihanaï...istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya" . " Ada apa dengan dia". " Dia telah tiada". " Ibu berkata apa!". " Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya".

Hatiku bergetar hebat. " Dunia tiba-tiba gelap semua ...

END

SERUAN UNTUK BIDADARI

Jika ku katakan ini seruan, rasanya suara ini terlalu lemah. Jika ku katakan ini dakwah, spertinya kalian malas untuk mendengarnya, biar ku sederhanakan saja, ini adalah sentuhan…
Sentuhan dari hatiku yang terdalam, sapaan dari hati kami para ikhwan yang mengagumi keindahanmu..
Semoga Allah melembutkan hatimu,
wahai calon bidadari penghuni syurga,
Wahai calon sitri sholeha kebanggan islami.
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tumbuh tunas-tunas iman..
Wahai muslimah yang hatinya telah membenarkan kebenaran Al-Islam..

Sungguh seruan ini adalah untukmu.. kami tidak mengajak wanita-wanita kafir  pembangkang yang menolak cahaya islam, kami tidak menyeru wanita-wanita amalam metropolis, kami tidak menyeru kepada mereka yang hatinya mengeras menjadi batu, lalu Allah mengunci mati hatinya.. Seruan ini untukmu yang masih mendengar.. kami tidak menyeru kepada mereka yang biasa tertawa ssat seruan berhijab datang.. biar kan saja mereka begitu, hingga azab Allah mematahkan harapannya.. Semoga Hidayah Allah segera menyapanya..

Aku menyeru dengan kelembutan, hanya  kepada hati-hati yang lembut..
Mencoba merayu dari sudut yang kubisa, mengintip celah hidayah diantara hati-hati yang resah, sebelum keresahan kalian itu mengering..

Aku percaya hatimu lembut, selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..
Aku tahu kalian sebenarnya iri.. iyah, kalian begitu iri.. kalian iri sangat iri melihat hamba-hamba lain bersahaja dengan jilbabnya, Istiqomah dan di manja dengan kerudungnya..
Begitu mempesonakan mata dengan abayanya.
Jujurlah bahwa kalian gelisah, kami pun paham betapa beratnya harga yang harus kalian tukar..
Memilih istiqomah saat semua berpaling..
Menjadi baik saat kebaikan itu menjadi bahan celaan.
Tapi jangan berbohong..  Jangan katakan aku belum siap! Atau juga jangan kalian katakan ‘aku ingin mengerudungi  hatiku dulu..’
Aku jemu dengan kata-kata itu! Kami bosan dengan kata-kata itu! Itu adalah kemunafikan bibirmu saudariku… jika kami mencintaimu karna Allah, maka kamipun akan membencimu karna Allah..

Coba renungkan wahai keindahan… sebentar saja, bayangkan..
Bayangkan dirimu yang cantik itu sedang berdiri, gemetar di bibir jurang neraka..
Apakah kalian mengira malaikat Jabanniyah akan tergoda,  mengurungkan niatnya untuk melemparmu kesana.. apakah kalian mengira selembar rambut kalian itu akan lepas dari jilatan api neraka yang menyala-nyala..
Apakah kalian kira seindah leher yang kalian pertontonkan kepada kami itu akan kebal api neraka…
Apakah kalian kira sindah lengan yang selalu cocok dengan segala mode itu akan taha panas neraka..
Apakah kalian kira betis indah kalian itu akan lepas dari jeratan panas api neraka..
Ataukah kalian telah lupa…. Bahwa malaikat-malaikat Allah setiap saat menulis setiap dosa dosa yang terabaikan itu..
Saat kalian tak sadar aurat kalian tak sengaja kami lihat?
Lupakanlah, neraka itu.. jika kalian bosan mendengarnya. Lupakan saja, seperti orang-orang kafir yang melupakannya..

Sesungguhnya kami sangat takut.. Apakah kalian tidak kasihan kepada kami?
Renungkanlah pertanyaan kami, apakah kalian telah benar-benar ingin mengajak kami ke neraka seperti pekerjaan harian para iblis-iblis terlaknat itu?
Apakah kalian tidak sadar .. Dengan mengumbar  bagian tubuh kalian itu..
Kalian telah membantu iblis mengikis habis  iman kami, menggoyahkan pilar-pilar Iman kami, bahkan meruntuhkannya.
Apakah kalian benar-benar tidak takut Neraka? Subhanallah… aku takut mendengarnya,

Maafkan aku.. Maafkan sekali lagi..
Sungguh aku membenci dirimu, diriku, dan semua orang yang bergelimang dalam kesalahan yang biasa mencibir saat kebenaran itu diperdengarkan..
Tidak ada hitam dihatiku, Aduhai..aku hanya ingin menyentuh hatimu dengan membisikkan sekali lagi,
Siksa neraka itu berat saudariku…

Aku ingin kalian pahami, bahwa kami sangat lemah, kami sangat teramat lemah..
Hati kami bisa gemetar saat kalian lewat didepan kami..
Hati kami kadang gemetar hanya mendengar suara tawa kalian, kadang berdebar hebat saat bayangan keindahan itu melintas dibenak kami.
Kami jujur, kami kadang membayangkannya berulang-ulang.. bahkan mengganggu sholat kami..
Apalagi bentuk tubuh kalian sengaja disuguhkan dengan berbagai tatanan. Kami pasti tidak bisa berkata..
Senangkah mendengarnya? Kalian pasti senang mendengarnya..
Atau kalian sedang membisikkan sesuatu? Iyah, kalian pasti ingin menyalahkan kami, kalian tidak salah, kalian adalah mahkota- mahkota terindah di bumi ini. Kudengar kalian juga calon bidadari penghuni syurga, bahkan kudengar bidadari syurgapun iri padamu..
Aku ingin kalian menjadi bidadari itu..

Tapi, ingatlah sekali lagi…
Jangan kotori dirimu dengan kemunafikan, kerudungi seraut wajahmu, sebelum engkau berniat mengerudungi  hatimu.. Karna hatimu tidak akan menggoda kami yang lemah ini.
Silahkan katakan dengan lantang jika kalian memang benar..
Hati kalian adalah urusan kalian, Urusanmu dengan RABBmu.
Katakanlah sesukamu.. Katakan kau ingin jilbabi hatiku dulu.. Teruslah berkata begitu jika kalian benar..
Hiasi dulu indah wajahmu dengan jilbab, semoga setelah aurat mu terlindungi hidayah akan menemuimu disaat hatimu sudah terasa teduh.

Semoga kata pedas ini menyentuh hatimu, aku memohon maaf atas tetesan darah luka atau kebencian dari pena yang kugoreskan.. semoga tetesan itu kelak menjadi saksi di akhirat.
BAHWA HARI INI ADALAH PERUBAHAN!

Ini harus kami katakan, karena kami merindukan kalian; wahai wanita-wanita sholehah… kami merindukan kalian…
Jaga kehormatan dan kemuliaan kalian, jangan jadikan anugerah kecantikan itu menjadi fitnah.
Semoga Allah melembutkan hatimu, semoga ini tidak melukai hatimu wahai saudariku,
Jika ada darah yg menetes disudut hatimu yang syahdu, jangan salahkan kami, jangan salahkan tulisan ini..
Ini hanyalah sebuah sentuhan untuk menghangatkan hatimu, bukan untuk menamparmu…
Agar kalian tidak lupa, bahwa waktu demi waktu .. menit demi menit.. jam demi jam.. hari demi hari..dan.. tahun demi tahun.. saat kalian lupa atas jilbab kalian, ada dua malaikat yang tidak pernah lupa mencatat dosa yang kalian tebarkan.
Ketahuilah malaikat Jabaniyyah itu tidaklah ramah. Api neraka tidak akan basa basi.

Jika saja hati kalian masih sakit, coba sekali lagi renungkan, bahwasnya air garam hanya terasa sakit di kulit yang terdapat luka. Air garam hnya akan menyayat kulit yang berpenyakit, air garam tidak akan terasa sakit di kulit yang sehat.
Jika hati kalian sakit, maka maafkanlah aku.
Jika hati kalian sakit, maka jujur harus ku katakan  bahwa hati kalian sedang berpenyakit. Kalian memang sakit.

Ini hanya mengingatkan, tentang sebuah kewajiban seorang hamba terhadap perintah pemilik jagad raya ini.. Kuyakin dari kalian ada yang tersinggung, tapi inilah yang harus kami katakan..
Inilah hukum Allah, sungguh kewajiban itu bukan paksaan. Tapi pengkondisian, agar dirimu menemui kenikmatan. Ingatlah wahai saudari-saudariku tercinta. Bahwasanya jika Allah ta’ala menjadikan islam itu mudah, bukan berarti hal wajib bisa menjadi sunnah..
Jika berjilbab itu wajib.. Itu adalah sebuah ketetapan yang harus diterima. Bagi siapa saja yang enggan , dosa tetap ditulis..
Hari demi hari…
Kuyakin tak akan ada hati yang menolak, meski kenyataan bibir akan menolak dengan seribu alasan..

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNYA telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNYA maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” Q.S. Al-Ahzab: 35

Tutup auratmu sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya..

Untuk kalian yg telah berjilbab, berbahagialah dengan keteduhannya. Semoga keistiqomahan menyertaimu saudariku..
“sesungguhnya laki-laki dan perempuan yg muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”  Q.S. Al-Ahzab: 35

Al Faqir Ilallah

CINTA YANG KINI MENGHILANG

kau selalu bertanya mengapa sulit bagiku tuk mengucapkan tiga kataitu...
memang aku sangat sulit tuk mengutarakannya namun di hati ini aku selalu meneriakannya, aku selalu menyebutnya agar kau selalu dekat dengan ku...
memang aku tak mampu mengutarakannya tapi aku berupaya untuk mengungkapkannya dalam bentuk yang berbeda...

aku menyayangi mu memang itu memiliki arti yang berbeda tapi bagiku sayang itu lebih berarti daripada cinta
aku takut mengutarakan cinta karena aku takut cinta itu hilang membawa dirimu menjauhi ku

aku takut cinta itu membunuhku jika kau pergi menjauh
aku takut cinta itu hilang dari ku diikuti dengan kehilangan dirimu
aku takut sama cinta, begitu banyak peristiwa yg kulihat yang awalnya membawa cinta namun diakhir malah menyakiti
apa iya cinta begitu???

sayang aku mencintaimu tapi aku ga mau cinta itu hanya sekedar kata2 yang diucapkan dari mulut saja, aku mau cinta itu abadi dan menyenangkan,
aku mau cinta itu indah dan tidak menyakiti apapun keadaannya
aku mau cinta itu kompromi dan rela berkorban....
aku cinta kamu tapi memang sulit bagiku untuk mengutarakannya, aku cinta kamu dengan segenap hatiku dan akan kubuktikan namun tidak dengan kata-kata.....

aku percaya kamu akan membahagiakan aku, karena aku juga ingin kamu bahagia
aku percaya kamu nggak akan meninggalkan ku karena aku pun tidak akan meninggalkan mu
aku tidak akan meninggalkan kamu, kamu yang mencintaiku, kamu yang mau menerima aku apa adanya,
aku nggak akan melepaskan mu, kamu yang mau mempertahankan ku untuk selalu berada disisi mu...

percayalah padaku seperti aku mempercayaimu...
maafkan aku yang selalu ragu dan plin-plan...
tapi aku telah menetapkan hati untuk menerima kamu sebagai teman hidupku...
cinta kamu dan sayang kamu selalu.....

WANITA DENGAN HATI YANG BERHIJAB

Alkisah, Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.
Ia kadang menjalankan ibadah sunnah . Hanya satu kekurangannya Ia tak mau berjilbab Menutup auratnya.
Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab,

"Insyaallah, Yang penting hati dulu yang berjilbab."

Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya Tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah.
Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri.

Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita.
Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
"Assalamualaikum,
saudariku.."
"Waalaikumsalam.. Selamat
datang, saudariku."
"Terima kasih. Apakah ini
surga?"
Wanita itu tersenyum.
"Tentu saja bukan, saudariku.
ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga."
"Benarkah.?"

Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah
seindah ini."
Wanita itu tersenyum lagi.
"Amalan apa yang bisa
membuatmu kemari,
saudariku?"
"Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah."
"Alhamdulillah.."
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah.
Pintu itu terbuka.
Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.
"Ayo, kita ikuti mereka."
kata wanita itu sambil setengah berlari.
"Apa di balik pintu itu?"
katanya sambil mengikuti
wanita itu.
"Tentu saja surga, saudariku"
larinya semakin cepat.
"Tunggu...tunggu aku.."
ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari.
Ia lalu berteriak, "Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan.?"
"Sama denganmu, saudariku." jawab wanita itu sambil
tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu.
Sebelah kakinya telah melewati pintu.
Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu,
"Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan.?"
Wanita itu menatapnya dan tersenyum.
Lalu berkata,
"Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku.?"
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

"Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk

ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu.?" Tubuh wanita itu telah
melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, "Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan
surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati."

Ia tertegun.. lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu..
Ia tunaikan sholat malam..
Menangis dan menyesali
perkataannya dulu..

*saudari-saudariku... Allah ada dimana-mana,... Maka teguhkanlah imanumu untuk mengenakan hijab kapan pun dan dimana pun,,.... :)

Semoga kisah ini bermanfaat bagi teman2ku sekalian...Just for share selebihnya kembali lagi pada diri masing2^^



^perjuangan seorang wanita berjilbab^
^perjuangan seorang wanita berjilbab


Ini gambar screenshoot ku dari halamanku.....walaupun masih baru,mudah-mudahan bisa lebih baik lagi kedepannya...dan saya  berharap bantuan dari teman-teman bisa membantu tambah baiknya blog ini.....JIKA ADA CERITA KALIAN,APAPUN ITU YANG INGIN DIBACA BANYAK ORANG....jangan malu,hubungi aku dan aku akan mempublikasikannya ke banyak orang ^_^ #trims #kritik dan saran dan masukkan dari teman-teman sangat saya butuhkan saat ini ^_^

Minggu, 24 November 2013

Belajar Membuat Blog

Hay.
Kembali lagi dengan saya,orang tak penting di dunia. :D

gimana kabar kalian?(perhatian).....kali ini gue mau bicarain soal pengalaman gue dalam belajar membuat blogspot.....mulai dari mendaftar,membuat,menulis tulisan,dan yang paling keren hasilnya nanti yang di dapatkan HAHAHAHA....yaitu UANG ;)

Jumat, 22 November 2013

SOAL PIKIRAN BIARKAN HATI YANG MENENTUKAN SIKAP

Hay ...
mngkn hanya ketiga kalimat itu yang bisa ku katakan sekarang......gimana gak?udah capek dri pagi dikampus,nungguin dosn tapi dari 3 dosen yang mau masuk hri ini..hanya 1 yg mau msuk....dan itu pada jam 4 sore.....WHAT? :O  itu expresi gue..............skit bnget rasanya nungguin dosen yang PHP (pemberian Harapan Palsu) istilahnya ank sekarang.
Sekarang gue lgi duduk di meja dosen,atw biasanya disekolah SMA meja guru........dan yang di depan gue KOSONG...alias belum ada teman" gue yang lain yang......gue termasuk orang yang rajin datang ke kampus.....dan paling asal menjawab kalau lagi ditanya dosen..pling rajin membuat tugas...dan paling rajin di ajak jalan sama teman....itulah aku....dan inilah saya....HAHAHA apa bedanya aku dengan saya? (bertanya) gak tau kan? (bingung) ;) .....LAnjut^ smpai mana tadi? oh iya....tinggal dibaca lagi tulisannya udah bisa tau sampai dimana tadi :D

sebenarnya capek gak sih kuliah?tugas?mengetik?menulis?menghafal?belajar?dan harus kejar" dosen dan asisten?menurut GUE CAPEK hahaha...tpi gue jalanin kog..gue merasa enak....gue bahagia akan semua itu..karena gue merasa itulah bagian dari hidup...tanpa kita berpikir kebelakang,itu semua akan terjadi teman :),....

Teman gue datang,lngsung muterin lagu yang slow alias LOW banget....dalam bahasa gaulnya lambat bnget :),tpi enak...banyak inspirasi yang keluar alias lari dri pikiran gue.aduhhhh parah.. :D semua orang berkata "apa yang lo bikin disini?kan jam 3 masuk kampus,?" gue: " emang kenapa?kan ku anaknya rajin...bapakku namanya pintar santai dan mamaku namanya rajin serius" ;)
Gila gk gue?bilang dong klw gila....pingin banget dikatain gitu..soalnya gila itu mencerminkan orang pintar tpi tak tahu apa"..hahahha

sebentar lgi jam 3....matakuliah gue hari ini AGAMA....tentunya untuk islam..karena gue islam..minggu lalu aku gk masuk matakuliah ni...karena galau karena pacar..ADUH parah......jangan tiru sifat gue yah :D mnding tiru sikap gue ;) ......lagi-lagi ku tanya apa bedanya sifat dan sikap? ;) jawab yah.....

beberapa menit lagi masuk...dan disaat gue akhiri TULISAN TANGAN ini...mungkin dosen udah ada,...atau teman gue udah pada datang semua...;) malu di baca gue lagi nulis ..hahaha....oke

salam untuk semua pembaca...padahal belum ada yang baca tulisan gue :( sedih tpi hrus tetap semngat yah kaka..hahaha

bye semua..semoga bermanfaat. DADAAHHHH.....ups ketahuan teman gue 1 orang gue lgi nulis..lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii