Jika ku katakan ini seruan, rasanya suara ini terlalu lemah. Jika ku
katakan ini dakwah, spertinya kalian malas untuk mendengarnya, biar ku
sederhanakan saja, ini adalah sentuhan…
Sentuhan dari hatiku yang terdalam, sapaan dari hati kami para ikhwan yang mengagumi keindahanmu..
Semoga Allah melembutkan hatimu,
wahai calon bidadari penghuni syurga,
Wahai calon sitri sholeha kebanggan islami.
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tumbuh tunas-tunas iman..
Wahai muslimah yang hatinya telah membenarkan kebenaran Al-Islam..
Sungguh
seruan ini adalah untukmu.. kami tidak mengajak wanita-wanita kafir
pembangkang yang menolak cahaya islam, kami tidak menyeru wanita-wanita
amalam metropolis, kami tidak menyeru kepada mereka yang hatinya
mengeras menjadi batu, lalu Allah mengunci mati hatinya.. Seruan ini
untukmu yang masih mendengar.. kami tidak menyeru kepada mereka yang
biasa tertawa ssat seruan berhijab datang.. biar kan saja mereka begitu,
hingga azab Allah mematahkan harapannya.. Semoga Hidayah Allah segera
menyapanya..
Aku menyeru dengan kelembutan, hanya kepada hati-hati yang lembut..
Mencoba
merayu dari sudut yang kubisa, mengintip celah hidayah diantara
hati-hati yang resah, sebelum keresahan kalian itu mengering..
Aku percaya hatimu lembut, selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..
Aku
tahu kalian sebenarnya iri.. iyah, kalian begitu iri.. kalian iri
sangat iri melihat hamba-hamba lain bersahaja dengan jilbabnya,
Istiqomah dan di manja dengan kerudungnya..
Begitu mempesonakan mata dengan abayanya.
Jujurlah bahwa kalian gelisah, kami pun paham betapa beratnya harga yang harus kalian tukar..
Memilih istiqomah saat semua berpaling..
Menjadi baik saat kebaikan itu menjadi bahan celaan.
Tapi jangan berbohong.. Jangan katakan aku belum siap! Atau juga jangan kalian katakan ‘aku ingin mengerudungi hatiku dulu..’
Aku
jemu dengan kata-kata itu! Kami bosan dengan kata-kata itu! Itu adalah
kemunafikan bibirmu saudariku… jika kami mencintaimu karna Allah, maka
kamipun akan membencimu karna Allah..
Coba renungkan wahai keindahan… sebentar saja, bayangkan..
Bayangkan dirimu yang cantik itu sedang berdiri, gemetar di bibir jurang neraka..
Apakah
kalian mengira malaikat Jabanniyah akan tergoda, mengurungkan niatnya
untuk melemparmu kesana.. apakah kalian mengira selembar rambut kalian
itu akan lepas dari jilatan api neraka yang menyala-nyala..
Apakah kalian kira seindah leher yang kalian pertontonkan kepada kami itu akan kebal api neraka…
Apakah kalian kira sindah lengan yang selalu cocok dengan segala mode itu akan taha panas neraka..
Apakah kalian kira betis indah kalian itu akan lepas dari jeratan panas api neraka..
Ataukah kalian telah lupa…. Bahwa malaikat-malaikat Allah setiap saat menulis setiap dosa dosa yang terabaikan itu..
Saat kalian tak sadar aurat kalian tak sengaja kami lihat?
Lupakanlah, neraka itu.. jika kalian bosan mendengarnya. Lupakan saja, seperti orang-orang kafir yang melupakannya..
Sesungguhnya kami sangat takut.. Apakah kalian tidak kasihan kepada kami?
Renungkanlah
pertanyaan kami, apakah kalian telah benar-benar ingin mengajak kami ke
neraka seperti pekerjaan harian para iblis-iblis terlaknat itu?
Apakah kalian tidak sadar .. Dengan mengumbar bagian tubuh kalian itu..
Kalian telah membantu iblis mengikis habis iman kami, menggoyahkan pilar-pilar Iman kami, bahkan meruntuhkannya.
Apakah kalian benar-benar tidak takut Neraka? Subhanallah… aku takut mendengarnya,
Maafkan aku.. Maafkan sekali lagi..
Sungguh
aku membenci dirimu, diriku, dan semua orang yang bergelimang dalam
kesalahan yang biasa mencibir saat kebenaran itu diperdengarkan..
Tidak ada hitam dihatiku, Aduhai..aku hanya ingin menyentuh hatimu dengan membisikkan sekali lagi,
Siksa neraka itu berat saudariku…
Aku ingin kalian pahami, bahwa kami sangat lemah, kami sangat teramat lemah..
Hati kami bisa gemetar saat kalian lewat didepan kami..
Hati
kami kadang gemetar hanya mendengar suara tawa kalian, kadang berdebar
hebat saat bayangan keindahan itu melintas dibenak kami.
Kami jujur, kami kadang membayangkannya berulang-ulang.. bahkan mengganggu sholat kami..
Apalagi bentuk tubuh kalian sengaja disuguhkan dengan berbagai tatanan. Kami pasti tidak bisa berkata..
Senangkah mendengarnya? Kalian pasti senang mendengarnya..
Atau
kalian sedang membisikkan sesuatu? Iyah, kalian pasti ingin menyalahkan
kami, kalian tidak salah, kalian adalah mahkota- mahkota terindah di
bumi ini. Kudengar kalian juga calon bidadari penghuni syurga, bahkan
kudengar bidadari syurgapun iri padamu..
Aku ingin kalian menjadi bidadari itu..
Tapi, ingatlah sekali lagi…
Jangan
kotori dirimu dengan kemunafikan, kerudungi seraut wajahmu, sebelum
engkau berniat mengerudungi hatimu.. Karna hatimu tidak akan menggoda
kami yang lemah ini.
Silahkan katakan dengan lantang jika kalian memang benar..
Hati kalian adalah urusan kalian, Urusanmu dengan RABBmu.
Katakanlah sesukamu.. Katakan kau ingin jilbabi hatiku dulu.. Teruslah berkata begitu jika kalian benar..
Hiasi
dulu indah wajahmu dengan jilbab, semoga setelah aurat mu terlindungi
hidayah akan menemuimu disaat hatimu sudah terasa teduh.
Semoga
kata pedas ini menyentuh hatimu, aku memohon maaf atas tetesan darah
luka atau kebencian dari pena yang kugoreskan.. semoga tetesan itu kelak
menjadi saksi di akhirat.
BAHWA HARI INI ADALAH PERUBAHAN!
Ini harus kami katakan, karena kami merindukan kalian; wahai wanita-wanita sholehah… kami merindukan kalian…
Jaga kehormatan dan kemuliaan kalian, jangan jadikan anugerah kecantikan itu menjadi fitnah.
Semoga Allah melembutkan hatimu, semoga ini tidak melukai hatimu wahai saudariku,
Jika ada darah yg menetes disudut hatimu yang syahdu, jangan salahkan kami, jangan salahkan tulisan ini..
Ini hanyalah sebuah sentuhan untuk menghangatkan hatimu, bukan untuk menamparmu…
Agar
kalian tidak lupa, bahwa waktu demi waktu .. menit demi menit.. jam
demi jam.. hari demi hari..dan.. tahun demi tahun.. saat kalian lupa
atas jilbab kalian, ada dua malaikat yang tidak pernah lupa mencatat
dosa yang kalian tebarkan.
Ketahuilah malaikat Jabaniyyah itu tidaklah ramah. Api neraka tidak akan basa basi.
Jika
saja hati kalian masih sakit, coba sekali lagi renungkan, bahwasnya air
garam hanya terasa sakit di kulit yang terdapat luka. Air garam hnya
akan menyayat kulit yang berpenyakit, air garam tidak akan terasa sakit
di kulit yang sehat.
Jika hati kalian sakit, maka maafkanlah aku.
Jika hati kalian sakit, maka jujur harus ku katakan bahwa hati kalian sedang berpenyakit. Kalian memang sakit.
Ini
hanya mengingatkan, tentang sebuah kewajiban seorang hamba terhadap
perintah pemilik jagad raya ini.. Kuyakin dari kalian ada yang
tersinggung, tapi inilah yang harus kami katakan..
Inilah hukum
Allah, sungguh kewajiban itu bukan paksaan. Tapi pengkondisian, agar
dirimu menemui kenikmatan. Ingatlah wahai saudari-saudariku tercinta.
Bahwasanya jika Allah ta’ala menjadikan islam itu mudah, bukan berarti
hal wajib bisa menjadi sunnah..
Jika berjilbab itu wajib.. Itu adalah sebuah ketetapan yang harus diterima. Bagi siapa saja yang enggan , dosa tetap ditulis..
Hari demi hari…
Kuyakin tak akan ada hati yang menolak, meski kenyataan bibir akan menolak dengan seribu alasan..
“Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan RasulNYA telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNYA maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” Q.S. Al-Ahzab: 35
Tutup auratmu sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya..
Untuk kalian yg telah berjilbab, berbahagialah dengan keteduhannya. Semoga keistiqomahan menyertaimu saudariku..
“sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yg muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan
perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
(nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar” Q.S. Al-Ahzab: 35
Al Faqir Ilallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar