Selasa, 26 November 2013

SERUAN UNTUK BIDADARI

Jika ku katakan ini seruan, rasanya suara ini terlalu lemah. Jika ku katakan ini dakwah, spertinya kalian malas untuk mendengarnya, biar ku sederhanakan saja, ini adalah sentuhan…
Sentuhan dari hatiku yang terdalam, sapaan dari hati kami para ikhwan yang mengagumi keindahanmu..
Semoga Allah melembutkan hatimu,
wahai calon bidadari penghuni syurga,
Wahai calon sitri sholeha kebanggan islami.
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tumbuh tunas-tunas iman..
Wahai muslimah yang hatinya telah membenarkan kebenaran Al-Islam..

Sungguh seruan ini adalah untukmu.. kami tidak mengajak wanita-wanita kafir  pembangkang yang menolak cahaya islam, kami tidak menyeru wanita-wanita amalam metropolis, kami tidak menyeru kepada mereka yang hatinya mengeras menjadi batu, lalu Allah mengunci mati hatinya.. Seruan ini untukmu yang masih mendengar.. kami tidak menyeru kepada mereka yang biasa tertawa ssat seruan berhijab datang.. biar kan saja mereka begitu, hingga azab Allah mematahkan harapannya.. Semoga Hidayah Allah segera menyapanya..

Aku menyeru dengan kelembutan, hanya  kepada hati-hati yang lembut..
Mencoba merayu dari sudut yang kubisa, mengintip celah hidayah diantara hati-hati yang resah, sebelum keresahan kalian itu mengering..

Aku percaya hatimu lembut, selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..
Aku tahu kalian sebenarnya iri.. iyah, kalian begitu iri.. kalian iri sangat iri melihat hamba-hamba lain bersahaja dengan jilbabnya, Istiqomah dan di manja dengan kerudungnya..
Begitu mempesonakan mata dengan abayanya.
Jujurlah bahwa kalian gelisah, kami pun paham betapa beratnya harga yang harus kalian tukar..
Memilih istiqomah saat semua berpaling..
Menjadi baik saat kebaikan itu menjadi bahan celaan.
Tapi jangan berbohong..  Jangan katakan aku belum siap! Atau juga jangan kalian katakan ‘aku ingin mengerudungi  hatiku dulu..’
Aku jemu dengan kata-kata itu! Kami bosan dengan kata-kata itu! Itu adalah kemunafikan bibirmu saudariku… jika kami mencintaimu karna Allah, maka kamipun akan membencimu karna Allah..

Coba renungkan wahai keindahan… sebentar saja, bayangkan..
Bayangkan dirimu yang cantik itu sedang berdiri, gemetar di bibir jurang neraka..
Apakah kalian mengira malaikat Jabanniyah akan tergoda,  mengurungkan niatnya untuk melemparmu kesana.. apakah kalian mengira selembar rambut kalian itu akan lepas dari jilatan api neraka yang menyala-nyala..
Apakah kalian kira seindah leher yang kalian pertontonkan kepada kami itu akan kebal api neraka…
Apakah kalian kira sindah lengan yang selalu cocok dengan segala mode itu akan taha panas neraka..
Apakah kalian kira betis indah kalian itu akan lepas dari jeratan panas api neraka..
Ataukah kalian telah lupa…. Bahwa malaikat-malaikat Allah setiap saat menulis setiap dosa dosa yang terabaikan itu..
Saat kalian tak sadar aurat kalian tak sengaja kami lihat?
Lupakanlah, neraka itu.. jika kalian bosan mendengarnya. Lupakan saja, seperti orang-orang kafir yang melupakannya..

Sesungguhnya kami sangat takut.. Apakah kalian tidak kasihan kepada kami?
Renungkanlah pertanyaan kami, apakah kalian telah benar-benar ingin mengajak kami ke neraka seperti pekerjaan harian para iblis-iblis terlaknat itu?
Apakah kalian tidak sadar .. Dengan mengumbar  bagian tubuh kalian itu..
Kalian telah membantu iblis mengikis habis  iman kami, menggoyahkan pilar-pilar Iman kami, bahkan meruntuhkannya.
Apakah kalian benar-benar tidak takut Neraka? Subhanallah… aku takut mendengarnya,

Maafkan aku.. Maafkan sekali lagi..
Sungguh aku membenci dirimu, diriku, dan semua orang yang bergelimang dalam kesalahan yang biasa mencibir saat kebenaran itu diperdengarkan..
Tidak ada hitam dihatiku, Aduhai..aku hanya ingin menyentuh hatimu dengan membisikkan sekali lagi,
Siksa neraka itu berat saudariku…

Aku ingin kalian pahami, bahwa kami sangat lemah, kami sangat teramat lemah..
Hati kami bisa gemetar saat kalian lewat didepan kami..
Hati kami kadang gemetar hanya mendengar suara tawa kalian, kadang berdebar hebat saat bayangan keindahan itu melintas dibenak kami.
Kami jujur, kami kadang membayangkannya berulang-ulang.. bahkan mengganggu sholat kami..
Apalagi bentuk tubuh kalian sengaja disuguhkan dengan berbagai tatanan. Kami pasti tidak bisa berkata..
Senangkah mendengarnya? Kalian pasti senang mendengarnya..
Atau kalian sedang membisikkan sesuatu? Iyah, kalian pasti ingin menyalahkan kami, kalian tidak salah, kalian adalah mahkota- mahkota terindah di bumi ini. Kudengar kalian juga calon bidadari penghuni syurga, bahkan kudengar bidadari syurgapun iri padamu..
Aku ingin kalian menjadi bidadari itu..

Tapi, ingatlah sekali lagi…
Jangan kotori dirimu dengan kemunafikan, kerudungi seraut wajahmu, sebelum engkau berniat mengerudungi  hatimu.. Karna hatimu tidak akan menggoda kami yang lemah ini.
Silahkan katakan dengan lantang jika kalian memang benar..
Hati kalian adalah urusan kalian, Urusanmu dengan RABBmu.
Katakanlah sesukamu.. Katakan kau ingin jilbabi hatiku dulu.. Teruslah berkata begitu jika kalian benar..
Hiasi dulu indah wajahmu dengan jilbab, semoga setelah aurat mu terlindungi hidayah akan menemuimu disaat hatimu sudah terasa teduh.

Semoga kata pedas ini menyentuh hatimu, aku memohon maaf atas tetesan darah luka atau kebencian dari pena yang kugoreskan.. semoga tetesan itu kelak menjadi saksi di akhirat.
BAHWA HARI INI ADALAH PERUBAHAN!

Ini harus kami katakan, karena kami merindukan kalian; wahai wanita-wanita sholehah… kami merindukan kalian…
Jaga kehormatan dan kemuliaan kalian, jangan jadikan anugerah kecantikan itu menjadi fitnah.
Semoga Allah melembutkan hatimu, semoga ini tidak melukai hatimu wahai saudariku,
Jika ada darah yg menetes disudut hatimu yang syahdu, jangan salahkan kami, jangan salahkan tulisan ini..
Ini hanyalah sebuah sentuhan untuk menghangatkan hatimu, bukan untuk menamparmu…
Agar kalian tidak lupa, bahwa waktu demi waktu .. menit demi menit.. jam demi jam.. hari demi hari..dan.. tahun demi tahun.. saat kalian lupa atas jilbab kalian, ada dua malaikat yang tidak pernah lupa mencatat dosa yang kalian tebarkan.
Ketahuilah malaikat Jabaniyyah itu tidaklah ramah. Api neraka tidak akan basa basi.

Jika saja hati kalian masih sakit, coba sekali lagi renungkan, bahwasnya air garam hanya terasa sakit di kulit yang terdapat luka. Air garam hnya akan menyayat kulit yang berpenyakit, air garam tidak akan terasa sakit di kulit yang sehat.
Jika hati kalian sakit, maka maafkanlah aku.
Jika hati kalian sakit, maka jujur harus ku katakan  bahwa hati kalian sedang berpenyakit. Kalian memang sakit.

Ini hanya mengingatkan, tentang sebuah kewajiban seorang hamba terhadap perintah pemilik jagad raya ini.. Kuyakin dari kalian ada yang tersinggung, tapi inilah yang harus kami katakan..
Inilah hukum Allah, sungguh kewajiban itu bukan paksaan. Tapi pengkondisian, agar dirimu menemui kenikmatan. Ingatlah wahai saudari-saudariku tercinta. Bahwasanya jika Allah ta’ala menjadikan islam itu mudah, bukan berarti hal wajib bisa menjadi sunnah..
Jika berjilbab itu wajib.. Itu adalah sebuah ketetapan yang harus diterima. Bagi siapa saja yang enggan , dosa tetap ditulis..
Hari demi hari…
Kuyakin tak akan ada hati yang menolak, meski kenyataan bibir akan menolak dengan seribu alasan..

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNYA telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNYA maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” Q.S. Al-Ahzab: 35

Tutup auratmu sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya..

Untuk kalian yg telah berjilbab, berbahagialah dengan keteduhannya. Semoga keistiqomahan menyertaimu saudariku..
“sesungguhnya laki-laki dan perempuan yg muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”  Q.S. Al-Ahzab: 35

Al Faqir Ilallah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar